Tuesday, January 25, 2011

Cara Membuat Box Tetas Sederhana

Ada berbagai macam tipe box penetas yang biasa dipakai para praktisi penetas telur unggas. Mulai dari kapasitas kecil yang paling sederhana sampai pada kapasitas besar yang canggih dan umum digunakan oleh breeder besar seperti phokpand.

Disini akan diulas beberapa model untuk para pemula dengan mengacu pada yang umum digunakan oleh masyarakat komunitas peternak di Mojosari dan Malang.

1. Konstruksi Mojosari

Masyarakat Mojosari biasa menggunakan bahan triplex ukuran 3mm dan stierofoam (gabus) ukuran 10mm dan rangka kayu 2x4 cm. Penggunaan triplex saja, baik ukuran tipis atau tebal dikhawatirkan tidak efisien di penyimpanan panas. Untuk mengatasi hal ini, digunakan gabus yang ditempatkan diantara 2 dinding triplex untuk menahan panas dengan meniru efek thermos.

Ukuran box penetas yang biasa digunakan di Mojosari adalah kapasitas 350 butir telur bebek dengan ukuran 120x80x80 dengan total estimasi biaya pembuatan kira-kira Rp. 200.000,-

Tipe box ini di Mojosari tingkat keberhasilannya 65% dikarenakan kontrol pengatur suhu masih memakai thermostat tipe wafer (atau yang umum dikenal dengan tipe kapsul oleh masyarakat umum. Kami menyebutnya dengan tipe UFO) dengan fluktuasi suhu yang tinggi diatas 1,5 derajat Celcius dan bahkan seringkali sampai 3 derajat Celcius. Kekurangan lain thermostat ini dipadu dengan microswitch mekanis adalah sering terbakarnya titik kontak dan sering putusnya bohlam lampu karena hard-switching.
Thermostat Wafer atau UFO

Masyarakat Mojosari juga sering mengukur temperatur tidak dengan thermometer melainkan dengan memasukkan tangan keruang incubator atau yang umum mereka sebut dengan istilah oven. Kalau menurut pemahaman kami oven itu untuk temperatur tinggi, bukan untuk incubator yang suhu maksimumnya hanya 40 derajat Celcius. Cara ini tentu saja tidak valid karena tangan manusia merasakan panas dan dingin dipengaruhi oleh kelembaban udara, bukan oleh temperatur semata. Temperatur yang sama cenderung akan dirasakan lebih dingin pada kelembaban yang lebih rendah. Sebaliknya temperatur yang sama akan dirasakan lebih panas pada kelembaban yang lebih tinggi. Efek ini dipengaruhi oleh penguapan cairan yang ada pada permukaan kulit kita. Pada kelembaban yang rendah cairan di permukaan kulit akan mengalami penguapan yang lebih besar sehingga kita merasakan kedinginan.


2. Konstruksi Malang

Box konstruksi Malang biasanya memakai bahan partikel board ukuran 9mm dan 12mm. Penggunaan partikel board, sangat baik untuk bisa dengan cepat mendapatkan suhu yang diinginkan, tetapi kelemahannya juga mudah dengan cepat kehilangan panas apabila lampu matinya agak lama.

Ukuran box penetas yang biasa digunakan dikonstruksi Malang adalah kapasitas 200 butir telur ayam dengan ukuran 90x30x32 dengan total estimasi biaya pembuatan kira-kira Rp. 200.000,- 
   

No comments:

Post a Comment